Acara ini dimulai dari tanggal 09 september 2020 - 23 september 2020, Rabu (09/09/20).

Pembukaan acara Training Public Speaking dilakukan sebelum memasuki pertemuan pertama  yang dibuka langsung oleh Bapak Zulkarnain, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan beberapa kata sambutan dari Ketua jurusan dan Ketua Umum Hmj Kpi. Di pertemuan pertama pemateri melakukan sharing session dan pengalamannya ketika menjadi penyiar dan Master of Ceremony (Mc).

Ketua Umum Hmj Kpi, Jatian Draini mengatakan ditengah pendemi Covid-19 ini bukan menjadi alasan kita untuk berdiam diri dan tidak belajar. "Training public speaking merupakan salah satu dari visi misi saya ketika saya memutuskan untuk menjadi ketua Hmj Kpi saat itu sebelum pendemi Covid-19. Training ini diperuntukkan untuk meningkatkan kecerdasan berbicara mahasiswa Kpi, Dan Training ini lebih efektif dilakukan secara tatap muka karena dalam dunia public speaking sangat dibutuhkan interaksi antara komunikator dan komunikan secara langsung selain itu juga dibutuhkan bahasa tubuh secara langsung".

Training atau pelatihan ini dilakukan selama 3 pertemuan dalam 1 minggu dengan target 30 peserta yang dimana mahasiswa Kpi mulai dari semester 3 sampai semester 7. Pelatihan ini dimulai dari tanggal 09 september - 11 september 2020.  Hari pertama dilakukan di aula fuad lantai 3 di pertemuan pertama Sharing session antara pemateri dengan peserta. Dan lanjut pertemuan kedua Materi dan sharing session dan pertemuan ketiga praktek dimana dilaksanakan di Hutan Lindung Kota Langsa.

Weran Gani pemateri Pelatihan public speaking kali ini. Ia memulai karirnya menjadi pemyiar radio pada tahum 2007 di radio Sindi dan pindah ke radio Gipsi sampai tahun 2014. Lalu pindah kerja di radio yang ada di Banda Aceh dan kembali lag8 di radio Gipsi Langsa. Dan tidak hanya penyiar tetapi ia juga seorang jurnalis saat itu. Dan sekarang berprofesi sebagai Mc sekaligus juga menjadi event organizer wedding.

Segala upaya diusahakan untuk kegiatan ini berjalan dengan efektif dan selalu menerapkan protokol kesehatan mulai dari hand sanitizer, masker, face shield, dan juga jarak duduk tiap peserta dan training berjalan sebagaimana prosedur yang ada.*